Sabtu, 25 Desember 2010

Hukum-Hukum bagi Perempuan Haid


Sumber : ISLAM FEMINIS
http://islamfeminis.wordpress.com


Jima’ pada hari-hari haid perempuan kategori ‘haidnya tidak tentu’ (lihat Bab III Pengelompokan Perempuan Haid, bagian 4) yang menurut syari’at harus ditetapkan sebagai haid, hukumnya adalah haram. Oleh karena itu, perempuan yang keluar darah lebih dari sepuluh hari dan berdasarkan ketentuan (yang nanti akan dijelaskan) harus ditetapkan sebagai haid, pada waktu itu suaminya tidak dapat berhubungan dengannya.

———————————

BAB II: Hukum-Hukum bagi Perempuan Haid

Masalah 1:


Hal-hal yang diharamkan bagi perempuan haid:

1. Melaksanakan semua ibadah yang harus dilaksanakan dengan wudhu, mandi atau tayamum seperti shalat, tawaf…namun melakukan ibadah yang tidak diwajibkan padanya wudhu atau mandi ataupun tayamum, maka tidak apa-apa hukumnya seperti melaksanakan shalat mayat.

2. Tidak melakukan Segala sesuatu yang diharamkan bagi orang yang junub yang terdiri dari:

a- Sampainya (menyentuh) salah satu dari anggota badan ketulisan al-Qur’an, nama Allah dan begitupula berdasarkan ihtiyat wajib semua nama para nabi dan para imam.

b- Melewati Masjidil-Haram dan masjid Nabawi, meskipun masuk dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain.

c- Berdiri (diam) di selain Masjidil-Haram, tetapi kalau masuk dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain, atau pergi hanya sekedar untuk mengambil sesuatu, maka hukumnya tidak apa-apa. Dan ihtiyat wajib tidak boleh berdiam diri di haram (makam) para imam.

d- Meletakkan sesuatu di dalam masjid.

e- Membaca surat-surat Al Quran yang diwajibkan sujud atasnya, yaitu: surat ke-32 (surat as-Sajdah), surat ke-41 (surat Fusshilat), surat ke-53 (surat an-Najm), dan surat ke-96 (surat al-Alaq).

Catatan: meskipun hanya satu huruf dengan tujuan membaca salah satu dari surat ini (ketika haid/junub), hukumnya tetap haram.

3. Tidak boleh melakukan jima’ (hubungan suami istri) melalui kemaluan, baik bagi laki-laki maupun perempuan meskipun hanya seukuran tempat dikhitan (hasyafah) dan tidak disertai keluarnya mani. Bahkan ihtiyat wajib janganlah memasukkan kemaluan, meskipun hanya seukuran kurang dari tempat khitan. Serta sangat dimakruhkan (karahah syadidah) untuk memasukkan kemaluan melalui dubur perempuan yang sedang haid.

Masalah 2:

Jima’ pada hari-hari haid perempuan kategori ‘haidnya tidak tentu’ (lihat Bab III Pengelompokan Perempuan Haid, bagian 4) yang menurut syari’at harus ditetapkan sebagai haid, hukumnya adalah haram. Oleh karena itu, perempuan yang keluar darah lebih dari sepuluh hari dan berdasarkan ketentuan (yang nanti akan dijelaskan) harus ditetapkan sebagai haid, pada waktu itu suaminya tidak dapat berhubungan dengannya.

Ditulis dalam Fikih Wanita

Sabtu, 18 Desember 2010

Hijab Adalah Cinta

Teman, Ini adalah pengalaman pribadiku tiga tahun yang lalu.
Awalnya tak pernah sedikitpun terfikir olehku untuk mengenakan Jilbab. Tidak sama sekali, dan tak pernah tertarik untuk itu. Maklum memang saat itu ilmu agamaku masih lah minim.
Aku menjalani keseharianku, tak jauh seperti gadis bebas lainnya, tak ada batasan. Pakai celana jeans ketat dan T’shirt itu favoritku, tapi untung tidak sampai memakai tanktop saja. Karena aku pun memang memiliki karakter tomboy.

Hingga suatu hari, sebagai seorang wanita, tentulah aku menginginkan seorang lelaki sejati yang benar-benar mencintai kita lahir dan batin, dan tak hanya dari penampilan fisik terutama nafsu belaka. Aku pernah pacaran, dan berganti-ganti pacar, namun dari semuanya, hanya ada satu yang aku simpulkan, PACARAN ITU SIA-SIA! Karena semuanya, Ujung-ujungnya Hanyalah NAFSU. Wahai Muslimah, jangan pernah percaya kepada mulut seorang lelaki, saat mereka berkata mereka mencintaimu, kecuali dia Melamarmu, karena semua itu DUSTA!.
Alhamdullilah meskipun aku bukan seorang jebolan pesantren ataupun rajin mengikuti majelis, Allah masih membekali aku cahaya hidayahnya.

Sejak hari itu kuputuskan, AKU TAK AKAN PACARAN LAGI, dan berbekal sebuah kejadian yang membawa Hidayah luar biasa (tak bisa aku ceritakan secara detail) atas seizin Allah, aku mulai rajin mendalami agama, mulai dari mendengarkan ceramah d radio, di TV, melalui buku-buku islam, sejarah, fikih, hikmah dsb. Aku mulai memperbaiki rutinitas hidupku, bangun tengah malam untuk shalat malam, dilanjutkan sahur dan shalat subuh. Sungguh aku menemukan sebuah telaga ketenangan disana.
Hari demi hari berlalu, minggu berganti minggu. Tepat dua minggu kemudian memasuki Bulan Ramadhan. Saat aku tengah asik menyaksikan sebuah acara televisi. Muncul seorang artis, (aku lupa namanya) dia meninggal karena sakit (lupa sakit apa), tepat di bulan puasa saat itu. Yang menarik, artis tersebut, dikabarkan oleh keluarganya, meninggal dalam keadaan usai solat dan masih bermukena di kamar rumah sakit, Insya Allah Khusnul Khotimah. Subhanallah, tentu aku penasaran, bagaimana bisa seorang artis, yang identik dengan Hura-hura, mendapatkan kenikmatan itu?
Secara khusus, Infotaiment di TV tersebut menayangkan kembali tayangan documenter tentang perjalanan si Artis sejak pertama menapaki Panggung keartisan, dan hingga kemudian dia menarik diri dari dunia tersebut dan memilih bertobat, berjilbab dan memperdalam agamanya. Di sela-sela dokumentasi wawancara, ada bagian si Artis mengemukakan keinginan dan keteguhannya untuk berjilbab.
“Memang tidak mudah yah, untuk berjilbab, semua orang pasti akan meremehkan dan bla..bla (saya lupa). Tapi biar bagaimanapun adalah kewajiban seorang wanita untuk menutup auratnya” begitu kira2 penggalan ucapannya. Dia juga menambahkan bahwa dirinya ikhlas di cemooh oleh siapapun, yang penting dia menunaikan kewajibannya menutup aurat.

Sejak saat itu, aku merasa diingatkan, bahwa masih ada kewajiban yang lain yang harus ditunaikan sebagai seorang wanita, selain shalat 5 waktu, yaitu menutup aurat. Aku pun mulai mencari-cari info tentang Jilbab dari seorang Ustadjah kenalannku, dari buku-buku dsb. Dan semua itu aku lakukan diam-diam, bahkan keluargaku/sahabatku pun tak tahu. Bukan apa2, aku hanya tak mau bila sudah berseloroh bahwa aku akan berjilbab namun ternyata tak jadi atau Cuma ‘Omdo’.

Semakin aku mencari ilmu, semakin kuat keinginanku untuk berjilbab. Betapa iri dan damainya hatiku saat melihat para akhwat-akhwat yang berjilbab sempurna (sempurna loh, bukan jilbab gaul), saat jilbab mereka yang berjuntai panjang hingga perut itu menari disibak angin, indah sekali. Sungguh merekalah sesungguhnya para Bidadari dunia dan calon bidadari surga. Aku iri.


AKU TAK PUNYA JILBAB

Meski keinginan itu sudah ada, aku tak bisa merealisasikannya, kendalanya, aku bahkan tak punya sehelaipun baju yang layak untuk konteks berjilbab, baju yang kupunya hanyalah celana jeans ketat dan tshirt ketat, betapa sedihnya aku. Namuan sejak saat itu pula kuputuskan untuk menabung mati-matian untuk membeli pakaian yang layak. Aku berhasil membeli sebuah jilbab putih yang panjang, namun itu belum cukup, aku ingin membeli rok dan baju atasan yang longgar.
Aku terus menangis, memohon agar Allah memudahkan rejeki untukku, untuk membeli keperluanku. Setiap Shalat aku selalu menangis, agar Allah tidak mencabut umurku sebelum aku berjilbab, tak bisa kubayangkan, apa yang akan aku katakan kepada Allah dan Rasul serta Bunda Fatimah Az-zahra, penghulu wanita di surga, saat mereka bertanya, mengapa aku yang bersyahadat dan mengaku Muslimah, namun tidak menutup aurat??? Na’udzubillah himindzalik
Beberapa teman mulai menyadari keanehanku, yang belakangan ini sering kali mengenakan jaket besar, padahal cuaca kota Jakarta panas terik kala itu. Aku hanya tersenyum saja, dan membiarkan mereka meledekiku, dikira pamer jaket. Karena alasan sebenarnya, setidaknya aku bisa menutup aurat bagian atasku.


COBAAN dan FITNAH yang Membawa BERKAH

Dua bulan aku menabung, aku berhasil membeli 2 jilbab panjang, dan 2 buah rok. 1pasang manset dan kaoskaki. Rasanya tak sabar untuk memakainya, namun masih belum cukup karena aku tak punya baju atasan. Aku bertekad, bulan depan saat aku sudah punya atasan, maka aku siap memakai Jilbab.
Ternyata kehendak Allah saat itu lain, agaknya, Allah begitu menyayangiku sehingga membantu membulatkan tekadku untuk memakai jilbab secepatnya, dengan bantuan FITNAH.
Seorang teman lelaki di kampusku, menyukaiku, dan semua itu berujung pada fitnah untukku dan juga dirinya. Sebut saja namanya Reza.
Jujur aku merasa risih karena Reza terus mendekatiku dan bersikap tak sopan padaku. Puncak amarahku padanya terjadi.

Di Kamar Kos seorang temanku, dia Lancang masuk kedalam kamar mandi tanpa seizinku (saat itu memang pintu kamar mandinya rusak sehingga tak bisa dikunci) tepat saat aku hendak mengambil wudhu, entah apa yang sebenarnya diniatkannya, dengan cekatan dia masuk dan dia menutup pintu, dengan hanya aku dan dirinya berdua di dalam!. Sontak Aku kaget dan marah serta mengancamnya serius. Aku segera menghardiknya untuk keluar dan mengancam akan berteriak. Melihat aku yang benar-benar emosi, dia pun mengurungkan niatnya, dan mellengos keluar dari kamar mandi. Namun yang membuat hatiku sakit adalah teman-teman di ruang kos itu hanya tertawa, dan berfikir kalau di dalam baru terjadi moment seru. Ditambah Reza hanya tertawa menang, dan bersikap seolah bangga dan telah melakukan sesuatu.
Fitnah semakin mnyeruak. Hati aku sakit, sejak saat itu, aku tak pernah mau lagi menginjakan kaki disana bila keadaannya tanpa ada seorang teman wanita.

Sejak peristiwa itu, Bulatlah sudah tekadku untuk berjilbab, apapun yang terjadi. Meski hanya bermodal dua buah rok, dua jilbab, Sebuah kaus tangan panjang (bekasku dulu). Aku nekat berjilbab, aku tak peduli orng akan menganggap apa karena mungkin saat aku ke kampus selama seminggu berturut aku kan mengenakan pakaian yang sama. Aku tak perduli. Aku tidak mau diganggu dan dilecehkan oleh lelaki

Betapa terkejut dan tercengangnya teman-teman kampusku dan sahabatku. namun sahabat terdekatku mereka mendukung ku, bahkan memberi pinjaman baju atasan yang longgar-longgar padaku. Sejak saat itu. Tak lama kemudian Alhamdulilah, keluarga ku membelikanku baju-baju baru, jilbab baru. Sekarang bila aku buka lemari bajuku. Semua sudah lengkap. Alhamdullilah.

INILAH JIHAD ku..
Bila di analogikan, sama seperti saat kita akan memasuki perguruan tinggi, maka akan ada ujiannya dulu, atau saat kita hendak mengambil program beasiswa, jelas ujian yang ditempuh tidaklah ringan.
Sama seperti halnya hidup, saat Allah akan memuliakan seorang hambanya, Dia akan terlebih dahulu menguji hambanya agar dia matang dan sanggup menempati “kelas/derajat” baru.
Setelah aku berjilbab, tak beratri masalah selesai, justru sebuah 'kelas' baru dimulai. Saat semua bibir mencemooh bahakan ada yang mengatakan aku stress karena tiba-tiba berjilbab dan mengenakan hijab. Atau Reza yang masih saja mengejar dan mengganguku meski aku sudah berjilbab. Bahkan keputusanku membuahkan Cibiran dan Fitnah baru.
Aku tetap harus bisa menjaga hati dan emosiku, meski ingin sekali aku berteriak kesal, terus menerus mebertahu fikihnya, alasan mengapa seorang muslimah tak bisa bergabung dengan selain mahromnya. Atau saat aku berbuat sebuah kesalahan, dan orang akan memaki-makiku habis-habisan dan mengatakan “percuma kamu berhijab kemana-mana, bila hatimu tak berubah, dan sama busuknya”

Aku berusaha menjadi yang terbaik dari diriku, meski aku sadar kapasitasku masihlah nol, dan manusia biasa. Aku akan berusaha menjadi lebih baik lagi. Karena inilah langkah awal dari jihadku, sebagai seorang wanita. Inilah JIHADku. Aku ingin menutup auratku hingga ajalku nanti, bahkan di padang masyhar sekalipun. Akan kututup Aurat ku dan belajar untuk menghijabi hatiku, Karena Hijab adalah bukti kita (sbg wanita) yg mencintai diri sndiri dan mencintai Allah

Aku takut dan malu padamu ya Allah, lindungilah lahir dan batinku selalu.

Nahliah, Jakarta 15 Des 2010


How Can I not Love You

by: Joy Joy Enriquez

Cannot touch
Cannot hold
Cannot be together

Cannot love
Cannot kiss
Cannot have each other

Must be strong,
And we must let go
Cannot say
What our hearts must know
How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you
Here in my arms

How does one walks away
From all the memories
How do I not miss you
When you are gone

Cannot dream
Cannot share
Sweet and tender moments

Cannot feel
How we feel
Must pretend it's over

Must be brave,
And we must go on
Must not say,
What we've known all along

How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you
Here in my arms

How does one walks away
From all the memories
How do I not miss you
When you are gone
How can I not love you..

[[Musical Interlude]]

Must be brave,
And we must be strong
Cannot say,
What we've known all along.

How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you
Here in my arms

How does one walks away
From all the memories
How do I not miss you
When you are gone

How can I not love you..
When you are you gone.....

for download the songs
http://www.stafaband.info/download/127634/Joy_Enriquez/How_Can_I_Not_Love_You.html

Selasa, 14 Desember 2010

Jilbab Gaul, NO!!

Kerudung Gaul…?

Kerudung Gaul…?

Keanekaragaman bentuk jilbab, menandakan pemahaman yang beragam pula tentang standar ukuran jilbab itu sendiri

Karena Islam menghendaki wanita utnuk menjaga kehormatan dan kemuliaan dirinya maka turunlah pensyariatan jilbab (Pakaian khusus wanita muslimah). Dalam firman-Nya

“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isteri mu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu, Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha penyayang .” (QS.Al-Ahzab (33) : 59)

Keanekaragaman bentuk jilbab, menandakan pemahaman yang beragam pula tentang standar ukuran jilbab itu sendiri. Ada yang memahami jilbab hanya sebatas selembar kain yang menutup kepala, model seperti ini biasanya pendek dan bahkan ada yang menampakan sebagian rambut sehingga ini menjadi bebas dalam berpakain secara keseluruhan, ada yang mencampurnya dengna mengenakan rok hingga pertengahan betis, terkadang kainnya pun tipis sekali hingga tampak jelas warna kulitnya, inilah yang sekarang ngetrend yang kemudian dikenal sebagai jilbab gaul.

Padalah kalau kita melihat fungsi utama dari pensyariatan jilbab yaitu untuk melindungi wanita dari gangguan dan fitnah, tentu jilbab semacam itu tidaklah cukup membantu, padahal mengenakan jilbab jika dipadukan dengan busana yang memperlihatkan lekuk tubuh dan warna kulit kemudian dipadu dengan make-up dan semprotan parfum malah seolah menantang orang-orang jahat untuk menghampirinya.


Mau tau ga kriteria-kriteria jilbab yang sesuai deng an syariat …..????

Dibawah ini adalah kriteria-kriteria jilbab yang sesuai dengan syariat:

* Jilbab itu harus longgar sehingga tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh.
* Hendaknyamenutup seluruh tubuh hingga wajah yang tampak hanya mata. Atau seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan menurut suatu pendapat.
* Tebal, hingga tidak terlihat sedikitpun bagian tubuhnya.
* Tidak memakai wangi-wangian.
* Tidak meniru mode pakaian wanita-wanita kafir sehingga wanita-wanita muslimah memiliki identitas pakaian yang jelas.
* Tidak memilih warna yang kintras (menyala) sehingga menjadi pusat perhatian orang. Lebih diutamakan berwarna hitam karena banyak hadist yang menjelaskannya.
* Hendaknya tidak menyerupai pakaian laki-laki, sebab hal tersebut dilarang Allah Subhanahu waTa’ala.

Berjilbablah sesuai dengan yang disyariatkan dan jauhi jilbab-jilbab gaul, sehingga engkau akan termasuk golongan muslimah yang mendapat keridhoan Allah dan takut terhadap murka-Nya. Hanya dengan jilbab yang sesuai dengan ketentuan syar’i inilah kemuliaanmu akan terhjaga.



sumber
http://pecintawanita.blogdetik.com/2010/08/17/jilbab-gaulno/

Ketika Wajah Wanita Menjadi Fitnah



Bismillahirrohmanirrahim…

cadar…
Satu kata yang dulu sempat membuat diriku takut untuk mendekati orang-orang yang memakainya.
"mungkin mereka jelek, makanya menutupi wajahnya, atau mungkin dia mempunyai gigi taring seperti drakula ataukah mungkin dia..begini..begini dan begitu" begitu banyak pikiran-pikiran yang menghantuiku ketika masihmenjadi orang yang belum tahu tentang syari'at alloh tentang cadar ini…

Sampai suatu ketika alloh menakdirkanku untuk mengenal sekumpulan akhwat yang bercadar,
"subhanalloh" satu kata yang terlontar dari lisanku waktu itu…
Ternyata mereka tidak seperti yang aku pikirkan selama ini, ternyata cadar merupakan salah satu syari'at dari islam..

Berawal dari perkenalanku dengan para akhwat, disitulah awal mula diriku mengenal ilmu yang shohih, hari-hari kujalani dengan ilmu-ilmu yang yang selama ini kuanggap hanya sebatas budaya dan pemikiran orang-orang belaka. Sedikit demi sedikit ku amalkan ilmu yang telah kudapatkan… pergaulan antara lawan jenis, musik, ikhtilath, sampai ke syarat-syarat jilbab yang syar'I pun kulalui dan kuamalkan alhamdulillah..meski banyak rintangan dan cobaan dalam mengamalkannya,,tapi begitulah perjuangan..begitulah konsekuensi dari amalan yang telah kita ilmui..tapi untuk masalah cadar, ah. diriku sungguh tak tertarik untuk menggunakannya.

Sempat mempelajari tentang hukum dari cadar dan waktu itu berkeinginan untuk mempelajarinya lebih dalam, tapi teringat akan ucapan bapak
"kamu boleh pakai jilbab yang besar tapi jangan sampai bercadar,nanti boleh bercadar kalau sudah nikah"
ya sudahlah mendingan aku ambil hukum yang sunnahnya saja, daripada bapak marah , toh nanti kalau dah nikah aku akan pakai cadar juga insya alloh, untuk sekarang ga usahlah" pikirku dalam hati. Akhirnya niat untuk mempelajari hukum cadar lebih lanjutpun aku urungkan…

Manusia boleh berencana tapi alloh lah yang berhak menentukan jalan hidup kita..
Alhamdulillah, hidayah alloh datang kepadaku, yang awal mulanya diriku begitu kekeh untuk tidak bercadar, niat untuk mempelajari hukumnya pun ogah-ogahan, namun alloh menakdirkan padaku untuk lebih mengetahui tentang cadar ini melalui sebuah fitnah yang kualami di kampus…

Seorang teman memberitahukan padaku bahwa ada seseorang yang terfitnah gara-gara diriku…
"astghfirulloh, apakah jilbab yang sudah cukup lebar ini masih bisa saja menimbulkan fitnah bagi seorang laki-laki?" airmatapun mulai mengalir, bukan karena terharu disebabkan ada orang yang "ngefans" tapi karena merasa bahwa diri ini adalah sumber fitnah, belum bisa menyempurnakan hijab, tidak bisa menjaga diri, dll.
Lama diriku merenung.. "kenapa sampai ada yang terfitnah?? Toh aku tak pernah berkomunikasi dengannya? Jangankan berbicara, senyumpun tak pernah.." apa yang menyebabkan semua itu??apa???

Wajah... Ya inilah sumber dari fitnah itu..

Seketika itu pun diriku bertekad dengan kuat untuk mempelajari hukum cadar, walaupun masih teringat dengan kata-kata bapak, namun tak mengurungkan niatku untuk belajar..

Alhamdulillah alloh memudahkan jalanku untuk mempelajari ilmu tentang cadar ini, mulai dari dukungan akhwat, cerita cerita akhwat yang memberikan motivasi, buku-buku yang mereka pinjamkan, sampai ketika salah seorang ustadzah dari arab datang ke kota serambi madinahku buat memberikan dirosah..
Sampai suatu hari ketika sang ustadzah telah selesai memberikan dirosahnya, kulihat dirinya sedang duduk untuk istirahat, aku pun mengajak seorang kakak untuk menemaniku berbicara kepada ustadzah tentang masalah cadar (karena ketidaktahuanku bercakap dalam bahasa arab, makanya minta tolong ke akhwat buat jadi penerjemahnya… syukron wa jazaakillahu khair buat kk yang membantu diriku saat itu…)

Kk : "adik ini ingin bertanya kepada anda wahai ustadzah, dia ingin sekali memakai cadar namun orangtuanya melarangnya, tolong berikan nasehatmu padanya.."
Ustadzah: "kalau dia meyakini bahwa hukum cadar adalah wajib maka apapun konsekuensi yang harus dia dapatkan sekalipun orangtua melarang maka dia tetap harus memakainya, tapi ketika dia meyakini bahwa itu hanyalah sunnah maka lebih baik dia mengikuti permintaan orang tuanya"
(kira-kira seperti itulah percakapan mereka kalau diterjemahkan dalam bahasa indonesia)

Hemm..ternyata, point yang kudapatkan dari pernyataan ustadzah adalah "ilmu sebelum berbuat",
yaa…aku harus mempelajarinya lagi lebih dalam tentang cadar (waktu itu aku masih menganggapnya sebatas sunnah).. Hari-haripun kulalui dengan berusaha mencari tahu tentang hukum cadar. Mulai dari bertanya ke ustadz, bertanya ke akhwat dan berbagai cara kutempuh untuk mengetahui hukum sebenarnya dari cadar… sampai suatu ketika keyakinanku mengatakan bahwa cadar itu adalah sebuah kewajiban.. Tapi bagaimana dengan orangtua??
Inilah ujianku selanjutnya… aku harus berusaha memahamkan kepada mereka sediki.. Akhirnya akupun berusaha menutupi wajah ini sedikit demi sedikit, walaupun belum menggunakan cadar tapi wajah ini sering kututup dengan jilbabku ketika ada seorang laki-laki ajnabi yang lewat dihadapanku…dan ini berlangsung sampai beberapa hari...

Suatu hari tiba-tiba keluargaku berkumpul di ruang keluarga, bapakku tiba-tiba mengatakan padaku
"bapak ga mau lihat kamu pakai cadar" tiba-tiba suasana dirumah menjadi tegang (ternyata selama ini bapak memperhatikanku, karena begitu seringnya aku menutup wajahku dengan jilbab yang kupakai, sampai beliau mengira bahwa aku telah bercadar waktu itu)
bapak dengan berbagai ucapannya sambil menunjuk-nunjuk ke arahku mengatakan.. "bapak ga mau kamu pakai cadar.,!!!!" "apapun alasannya, bapak ga mau kamu pakai cadar, kalau sampai pakai cadar, kamu jadi anak durhaka sama bapak!!!" "ga usah suruh temanmu kesini lagi, kalau ada temanmu yang datang, bapak akan usir..bla..bla..bla... ,
dan berbagai macam lagi perkataan bapak pada diriku saat itu".

aku bisa paham terhadap ucapan bapak, karena memang beliau kurang paham apalagi beliau jarang bermulazamah dengan ustadz-ustadz, tapi yang membuatku begitu sedih adalah ketika ibuku mendukung argumen bapak dan juga ikut2an memarahiku dan melarangku..
Aku kaget , karena yang selama ini aku tahu bahwa ibu mengenal beberapa ustadz dan teman2 ku yang bercadar, dan pikirku waktu itu ibu mungkin setuju2 saja pada saat aku bercadar… tapi ternyata, ibuku pun melarang dan ikut-ikutan memboikotku… pada hari itu, bertepatan dengan perginya bapak kembali berlayar, sebelum beliau berangkat beliau datang kekamarku dan mendapati diriku yang hanya bisa menangis tersedu-sedu dan mengatakan "ingat,,bapak ga mau kamu pakai cadar!!!"
ya alloh, sekeras itukah hati bapak, sampai tidak mau mendengarkan penjelasanku tentang cadar??pikirku dalam hati

Hari pertama sejak peristiwa malam itu kulalui dengan tangisan di kamar.. Menangis..menangis dan terus menangis.. Satu hal yang membuatku begitu sedih ketika melihat sikap ibuku padaku, dulu ketika ada sebuah masalah yang kuperbuat dirumah hingga membuatku menangis tersedu-sedu, ibu biasanya langsung datang menghiburku dan mengatakan "sudahlah nak, nda usah menangis lagi.." tapi sekarang, seakan-akan beliau bukan ibuku, sikapnya yang keras dan cuek saja melihat diriku menangis tetap tidak mengubah pendiriannya untuk melarangku bercadar. Jangankan berbicara padaku, bahkan hanya sekedar menyuruhku makan, beliau menyuruh adikku datang ke kamar..
Yang bisa kulakukan saat itu hanya menangis dan berdoa pada alloh, namun aku yakin bahwa ujian ini akan segera berakhir, entah sehari, sepekan, sebulan, setahun bahkan bertahun-tahun, ya pasti akan berkahir!!.
teringat dengan kisah2 beberapa akhwat yang juga sempat mengalami kejadian yang sama.. Ada yang menyembunyikan cadarnya hingga 2 tahun lamanya, ada yang hampir diusir oleh orangtuanya, ada yang cadarnya dibakar…dan berbagai macam ujian yang dihadapi mereka..namun toh akhirnya Orangtua mereka mengizinkan bahkan sekarang mendukung anaknya..

"hey..kamu baru diuji seperti ini, masa mau nyerah begitu saja.. Apa ga ingat gimana perjuangan rosululloh dan para shahabatnya ketika memperjuangkan islam??? Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam diusir oleh kaumnya sendiri, kaki beliau berdarah-darah karena dilempar batu, para shahabat bahkan ada yang rela tidak diakui oleh ibunya sendiri, dan kamu ingat sumayyah??? Wanita syahidah pertama yang rela disiksa oleh orang-orang kafir karena memeluk islam, hingga beliau menemui ajalnya.. Sekarang lihat dirimu???kalau cobaan ini saja bisa membuatmu menyerah dan jauh dari alloh,, kira2 ketika kamu hidup pada zaman nabi, apa kamu bisa menjadi salah seorang shahabiyah? ataukah kamu adlah salah seorang musuh dari islam???" akupun tersadar setelah melakukan dialog dengan diriku sendiri, segera aku ambil air wudhu dan sholat, dalam sholat kubaca surah an nashr
"innama'al 'usri yusro..fainnama'al 'usri yusro"
rasanya keyakinan akan pertolongan alloh semakin dekat itu begitu kuat..ya pertolongan itu akan datang fikirku…

Sampai hari ketiga, keadaan dirumah masih tetap sama.. Ibu juga nenekku masih tatap memboikotku, dan aku masih saja berada dalam kamar dengan memikirkan cara untuk meminta izin kembali ke bapak..tiba-tiba teringat akan cerita salah seorang kakak, ketika dia ingin mengutarakan keinginannya memakai cadar kepada orangtuanya…
"dek, dulu waktu ana ingin bercadar, orangtua melarang, namun karena kayakinan yang mantap untuk menutup aurat secara sempurna, akhirnya kutempuh berbagai cara meyakinkan bapak.. Dan cara yang kupilih adalah mengirimkan surat ke beliau dengan kalimat yang syahdu.. "wahai ayahku..kutulis surat ini…..bla..bla..bla(afwan, lupa isi suratnya)".
Hemmm… tiba-tiba cara yang ditempuh sang kakak tadi, terlintas di dalam pikiranku, tapi bukan melalui surat, hanya sms yang bisa kukirimkan kepada bapakku untuk menjelaskan kenapa aku ingin bercadar…
"assalamu'alaikum, pa kabarnya gimna??semoga bapak baik2 saja..maaf sebelumnya jika saya lancang sms bapak, tapi saya sms hanya ingin menjelaskan kenapa saya ingin bercadar. Maaf pak, bukannya saya ingin menjadi anak yang durhaka karena tidak mematuhi perintah bapak, tapi karena keinginan saya yang ingin mengikuti perintah alloh makanya saya berani untuk memakai cadar. Saya begitu sedih ketika melihat ekspresi bapak yang begitu marah ketika mengetahui bahwa saya ingin bercadar, seakan-akan bapak sangat membenci cadar.. Saya tidak ingin bapak seperti itu, karena cadar juga merupakan bagian dari syari'at islam..dan yang saya pelajari bahwa istri2 nabi pun pakai cadar, kalau bapak benci cadar artinya bapak juga benci istri-istri rosululloh shallallahu 'alaihi wa sallam..bla..bla..bla….sms yang kukirm begitu panjang, 1 sms sampaii 7 layar dan aku mengirimkan sebanyak 3 kali sms..jadi kalau mau dihitung..kira2 aku mengirim sebanyak 21 sms ke bapak…
Beberapa saat setelah kukirimkan sms ke bapak..tiba-tiba ada sms yang masuk ke hpku, tapi belum berani kubuka isinya..
Sampai akhirnya hpku berdering, ketika kulihat nama yang memanggil ternyta adalah bapakku…
Sambil deg-degan kuangkat telpon bapakku, dan siap menerima omelan dari bapak lagi karena kelancanganku untuk meminta izin memakai cadar..
Aku : "assalamu'alaikum"
Bapak "wa'alaikumsalam, lagi dimana nak???"
Aku: "di rumah pak, lagi di kamar.."
Bapak: "kamu masih nangis??"
Aku: "i..i..iya pak..(sambil menghapus airmata)
Bapak:"bapak dah terima sms dari kamu. Kamu beneran mau pakai cadar???"
Aku: "i..i..iyya pak.."
Bapak: "ya udah…kalau mau pakai cadar, pakai cadar saja, asal hati harus lembut ya nak…"
Aku: "hah??" (dalam keadaan yang masih belum percaya, tiba2 sikap bapak berubah 180 derajat)beneran pak??"
Bapak:' iya nak… mana mamamu??bapak mau bicara.."

Akhirnya bapak bicara ke ibu, dan dari percakapannya ibu mengatakan kalau bapak mengizinkan aku pakai cadar, dan ibu dilarang untuk melarangku bercadar.. masih belum percaya dengan keputusan bapak, akupun membaca sms yang dikirmkan bapak kepadaku sesaat sebelum beliau menelponku "ya udah kalau kamu mau pakai cadar bapak izinkan, ingat ya, hati harus lembut..janji ya.." alhamdulillah..bapak benar2 mengizinkanku...
Dan akhirnya.. Bismillah… tepat tanggal 5 ramadhan aku pun keluar dari rumah pertama kali dengan menggunakan cadar yang menutupi wajahku…
Tak henti-hentinya aku mengucapkan syukur diatas angkot dan airmata terus saja mengalir karena akhirnya pertolongan alloh datang juga setelah 3 hari diriku harus menangis di kamar tanpa henti, dan di boikot oleh orang tua sendiri… yaa..akhirnya akupun memakainya..semoga pakaian ini akan terus kukenakan hingga ajal menjemput..amin allohumma amin
"yaa muqallibal qulub tsabbit qalbi 'ala diinik"

Serambi madinah,13 0ktober 2009


sumber:
http://akuseorangmuslimah.blogspot.com/search?q=cadar


Selasa, 07 Desember 2010

Tentang 'Hujan' dan Cinta

Ini tentang Diriku beberapa bulan yang lalu..
kebetulan saja, Aku iseng membuka file 'diary' di laptop ku, dan Kubuka file 150110 (15 januari 2010), wow banyak puisi yang kubuat disana. Saat itu aku merasakan jatuh cinta "love at first sight" dengan seseorang yang aku panggil Hujan


15 Januari 2010 Monday

dear diary..
Menu mlm ini, menikmati getir misteri. Hati ini resah sekali, meski hati kecil berkata, ini sepele. Berdebar rasanya, antara yakin dan tidak, bertaruh saja.

Aku mengenal seorang laki2 panggil saja dia hujan, mengapa aku memanggilnya demikian? karena dia bernama Raindy. Sebenarnya Aku sudah menyukainya sejak awal aku melihat wajahnya.
Aku mengumpulkan foto2 dirinya, lalu kusimpan di Laptop, dengan folder bernama Raindy ‘Kasih tak sampai’.. knp iaa karena aku yakin dia tak mungkin menyukaiku. kenal saja tidak.

dawai2 hati mulai bernyayi,
Rindu khusuk berangan,
Tak peduli meski, lidah mengecapi getir Tanda tanya
Rindu ini terasa syahdu, menari meninabobokan logika.

Kau hadir saat gerimis turun diluar jendela,
aku tidak bisa untuk tidak selalu mengingatnya, karena dia datang dan pergi sesukanya.. sama seperti namanya”hujan”





14 February 2010

Seperti mimpi, akhirnya aku bertemu langsung dengannya, dalam majelis Haul di Masjid At- Tiin, TMII.
Tuhan dia begitu maniis....

dan akhirnya aku dua langkah lebih dekat dengannya..


26 February 2010 Friday

Kami, semakin akrab, dengan adanya teknologi, Semua seolah begitu dekat.
Apa dia memiliki perasaan yang sama denganku?
dia seringkali sibuk, dan melupakanku.
tapi yaah... aku jg bukan siapa2'nya...

Mengapa kau tuangkan susu dalam cawanku bila kau cegah aku meneguknya?
Mengapa kau buka tiraimu, bila aku harus menutup mata?
Mengapa kau menawariku cinta, bila aku tak boleh membelinya?
Mengapa kau lakukan ini? Apa salahku?

Masa lalu tlah terpijak, mataku sembab menanti malam
Hati kian sesak, tanda tanya terasa begitu getir,
Dan Hasrat terlalu lugu untuk berdalih

Cinta ini ada bila kau pinta,
Namun kau hanya diam memunggungiku.

Kenapa kau ajari rindu ini berangan? Semua itu seperti Opium
Silahkan buat aku mabuk,
Tapi Jangan salahkan cinta,
Bila belatimu menikamku smakin dalam.



Patera cinta
Hai Adam,
Apa yang kau sembunyikan? Apa yang kau rasakan?
Ada apa? Dan berceritalah perlahan..
Bila itu tentang pedih, maka bersama kita bisa mencari obatnya
Bila itu tentang nestapa, aku akan mengingatkan mu, tentang papa
Bila itu tentang Ragu, waktu dan setia akan meyakinkanmu.
Apa yang kau Takutkan? Ceritakan, dan kita kan selami dalam2 rasa takut itu.
Hingga kita sadar bahwa tak bisa mencumbu cintaNYA itu yang paling menakutkan.

Apa kau lupa? Takdir kita adalah bersama.
Hawa Tuhan Ciptakan untuk berpasangan denganmu,
Dia dari Rusukmu, tak ada kau dan aku,
tapi KITA
Kita yang berasal dari CintaNYA. Dan Kembali padaNYA



19 Maret 2010

Kucoba meraba sudut hatinya, mengerti dirinya..
Ingin kuselami alur pikirannya, apa yang dibisikan hatinya..
Cemburukah? Ragukah? Atau yang lain, aku tak tahu
Jemariku menari diantara ukiran lakunya.
Semua gelap, seolah berjalan dengan mata terpejam.
Hanya menerka, namun tak menatap fakta.

Kakiku telanjang.
Kini kudapati lagi diriku di kamar ini, sepi tak mau pergi.
Dirimu sulit kumengerti. Apa sebaiknya aku pergi?
Tapi Aku merasa belum mengetuk pintumu yang lain.
menyusurinya dengan segenap kunci yang kupunya.



21 Maret 2010

Hari ini dia membuat aku menangis..

Aq sadar jodoh itu ditangan Tuhan
Dia yang mengajari qita membuat simpul cinta,
mLm ini Rindu ini terasa syahdu meninabobokan logika,
dan hati sibuk berangan
Mungkinkahkau cinta itu? Yang Tuhan pun mengamini.

Sungguh ku berharap akan kejaiban Tuhan,, diantara sekian banyak keajaibanNya
Tentangmu tentangku, munajatmu jg munajatku
Aku ini bukanlah apa-apa dan telanjang kaki aku dihapanmu,
Berharap dalam tiap sujudku, kaulah untukku, aku tak ingin megubur cinta lagi
Yang kurasakan semakin kuat menyelimuti hati..



Ada sebuah kopas di 'dairy'ku, namun tanpa Tanggal, aku lupa mengisi taggal brp saat itu.
Yang pasti ini adalah isi salah satu puisi yang aku berikan padanya via YM.

saat itu, aku merasa, seolah waktu berhenti, rasanya tubuh aku kelu
saat aku lihat mata kaka yg terpejam
saat itu dalam hati aku merasa bimbang,,
seolah rasa mengalahkan logika, tapi pada akhirnya
dlam hati aku cuma bisa berbicara pada Tuhan
"aku menyayanginya,, sungguh aku menyayanginya Tuhan..
Tolong aku.. tolong kami,,
aku ingin bersamanya.. aku ingin terus disisinya
apakah dia AdamQuw??
adam yang Kau ciptakan untukku?
biasanya aku selalu pasrah
kepada apapun titahNYa
tapi kali ini bila boleh aku berharap...
aku ingin bersamanya...
aku sayang dia..
Kau yg buat aku mencintainya.. adakah alasan lain selain akulah Jodohnya??
satukanlah aku dan dia dalam ikatanMU
agar kami bisa terus bergandengan, bersama berjalan di jalanMU
menuju keridhaanMU
aku sayang padanya Tuhan"

Pecundang Sejati

Dalam diam jiwaku
Telah terluka memilikimu
Namun ku tak kan bisa
Tuk selamanya menjadi cintamu

Sesungguhnya hanya dirimu
tapi mereka tak mengerti
dan menentang cinta ku denganmu

Ku tlah menyerah slamanya.
dan mengakhiri kisah kita
meski air mata membunuhku
memang pe cundang sejati
yang tak sanggup perjuangkan cinta...
maafkan semua cintaku ku meninggalkanmu

Janganlah kau tanyakan
tentang janjiku yg pernah terucap
karena semua tlah nyata
kini diriku mengingkari


Kamis, 02 Desember 2010

Kisah CINTA

Kisah C.I.N.T.A

♥◦°˚¨˚°*•‧::‧☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫.•♥.•

Di suatu pulau kecil ada seorang gadis bernama CINTA dan teman-temannya
namanya kecantikan, kesedihan, kegembiraan, kekayaan,
...
mereka hidup berdampingan dengan baik
namun suatu ketika datang badai menghepas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menggelamkan pulau itu
semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri,

CINTA sangat kebingungan sebab ia tak dapat berenang dan tdk mempunyai prahu dia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan

smentara itu air smakin naik membasahi kakinya

tak lama CINTA melihat Kekayaan sdang mengayuh perahu

'kekayaan!kekayaan! tolong aku!,' teriak CINTA'

Aduh! maaf, CINTA' kata kekayaan"

aku tak dapat membawamu serta perahuku ini tenggelam

lagipula tak ada tempat lagi bagimu.

CINTA sedih sekali namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dgn perahunya

" kegembiraan! tolong aku ! " teriak CINTA

namun kegembiraan terlalu gembira karna ia menemukan perahu sehingga ia tak dpt mendengar teriakan CINTA,

air semakin tinggi dan CINTA smakin panik.

Tak Lama lewatlah kecantikan

" Kecantikan! bawalah aku bersamamu!, " teriak CINTA lg

" Wah, CINTA kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu nanti bisa mengotori perahuku yang indah ini

" sahut kecantikan.

CINTA sdih skali mendengarnya ia mlai menangis terisak-isak

Saat itulah lewat kesedihan

" Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu!, " kata cinta

" Maaf CINTA aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja, " kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa.

Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba2 terdengar suara

"CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!"

CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat2 naik keperahu itu,tepat sebelum air menenggelamkannya

di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lagi.

Pada saat itu barulah CINTA sadar ia sama sekali tdk mengetahui siapa yang menolongnya,

CINTA segera bertanya kpd penduduk pulau itu

" Yang tadi adalah WAKTU ," kata penduduk itu

"Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku ?

Aku tdk mengenalinya Bahkan teman2ku yg mengenalku pun enggan menolong" Tanya CINTA heran


SEBAB HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU.....!

Rabu, 01 Desember 2010

SURAT DARI SEORANG CALON SUAMI

Assalamualaikum wr.wb

Untuk Bunda,,calon istriku….flower

Tangan ini mau menulis sesuatu tentang apa yang ada di lubuk hati ku. Aku mulai tertanya-tanya apakah aku sudah seharusnya mulai mencari sebagian diriku yang hilang. Bukanlah niat ini disertai oleh nafsu tetapi atas keinginan seorang muslim mencari sebagian agamanya. Sering kali aku mendengar bahwa ungkapan “Kau tercipta untukku.”

*******

Aku awalnya kurang mengerti apa sebenarnya arti kalimat itu karena di liputi oleh hawa nafsu. Rahmat dan hidayah Allah yang diberikan kepada diriku,baru saat ini aku mengerti bahwa pada suatu hari NANTI aku harus mengambil satu TANGGUNGJAWAB yang memang diciptakan khusus untuk diriku, yaitu DIRIMU. Aku mulai mempersiapkan diri dari segi fizkal, spiritual dan juga intelektual untuk BERTEMU denganmu.

*******

Aku mau pertemuan kita yang pertama aku kelihatan ‘sempurna’ di hadapanmu meskipun pada hakekatnya masih banyak lagi kelemahan pada diriku ini. Aku mencoba mempelajari arti dan hakikat tanggungjawab yang harus aku wujudkan ketika dipertemukan dengan dirimu. Aku coba membatasi hubungan pembicaraan dengan wanita lain yang hanya dalam lingkaran urusan penting karena aku risau aku menceritakan rahasia diriku kepadanya karena seharusnya engkaulah yang harus mengetahuinya kerana dirimu adalah SEBAGIAN DARIKU dan hak bagimu untuk mengetahui segala lahir dan batin diriku ini.

*******

Apabila aku memakai kopiah, aku disangka ustad. Diriku memakai jubah, disangka syeikh. Lidahku mengajak manusia ke arah makruf disangka dai. Bukan itu yang aku pinta karena aku hanya mengharapkan keridhoan Allah. Yang aku takuti, diriku mulai didekati oleh wanita karena perawakanku dan perwatakanku. Baik yang indah berjilbab atau yang ketat bert-shirt, semuanya singgah disisiku.
Aku risau imanku akan lemah. Diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini. Rasulullah S.A.W pernah bersabda, “
“Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yang lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita.”

*******

Jiwa remaja ku ini mulai mencari cinta menjelma dan kehadiran wanita amat terasa untuk berada di sisi. Setiap kali aku merasakannya, aku mengenangkan dirimu. Di sana engkau setia MENUNGGU diriku, tetapi di sini aku curang kepadamu andai aku bermain dengan cinta fatamorgana. Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku disamping aku mengajukan sendiri doa diperlindungi diri.

*******

Bukan harta,rupa dan keturunan yang aku liat dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara kita. Saat di mana aku akan MELAMARMU, akan ku lihat wajahmu sekilas agar tercipta keserasian diantara kita kerana itu pesan Nabi kita. Tidak perlu alis mata seakan alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur ataupun bibir merah delima tetapi cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi.


*******

“Nikahilah wanita karena empat perkara” keturunan, harta, rupa dan agama. Dan jika kau memilih AGAMA engkau tidak akan menyesal.”
Jika aku dipertemukan dengan dirimu, akan ku jaga perasaan kasih ini supaya tidak tercurah sebelum masanya. Akan ku jadikan syara’ sebagai pembatas diri kita. Akan ku jadikan AKAD NIKAH itu sebagai cap HALAL untuk mendapatkan dirimu. Biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, Nabi Adam dan Siti Hawa yang bernikah sebelum disatukan agar kita dapat menikmati kenikmatan PERNIKAHAN yang menjanjikan ketenangan jiwa, ketenteraman hati dan kedamaian batin. Doakan diriku ini agar tidak berputus asa dan sesat dalam misi mencari dirimu kerana aku memerlukan dirimu untuk melengkapkan sebahagian agamaku.

*******


Dari Ayah,calon suamimu… flower

" Ya Allah
Jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dia bukan milikku
Damaikanlah hatiku
Dengan ketentuan-Mu

Dialah permata yang dicari
Selama ini baru kutemui
Tapi ku tak pasti rencana Ilahi
Apakah dia kan kumiliki
Tidak sekali dinodai nafsu
Akan kubatasi dengan syariat-Mu
Jika dirinya bukan untukku
Redha hatiku dengan ketentuan-Mu

Ya Allah
Engkaulah tempat kubergantung harapanku
Kuharap diriku sentiasa di bawah rahmat-Mu"

diunggah dari Milik seorang teman
(http://kembanganggrek.wordpress.com/2010/08/06/surat-untuk-calon-istriku/)

Berhijab

Assalamualaikum….
Bissmillahirrahmanirrahim…….


Wahai muslimah…..berhijablah!!
Sesungguhnya hijab menjagamu dari pandangan yang beracun. Pandangan yang berasal dari penyakit hati dan penyakit kemanusiaan. Hijab memutuskan darimu ketamakan yang berapi api.
Maka pakailah hijab. Berpeganglah pada hijab. Dan janganlah kamu tergoda oleh pengumbar fitnah yang bertujuan memerangi hijab atau mengecilkan dari bentuknya. Sebab ia ingin menjadikanmu jahat.


Sebagaimana firman Allah:
Sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh jauhnya (dari kebenaran). ” (An-Nisaa’: 27)